Delman, atau biasa disebut ”andong” dalam bahasa jawa adalah
salah satu alat transportasi tradisional yang sampai sekarang masih sering
digunakan kushusnya di daerah istimawa yogyakarta. Keistimewaan dari alat transportasi
tersebut adalah tanpa menggunakan bahan bakar seperti bensin atau solar. Tetapi
alat transportasi itu menggunakan “kuda” sebagai mesinnya, atau yang menarik
delman tersebut. Biasanya banyaknya kuda yang digunakan pada setiap delman
adalah sebanyak satu ekor, tetapi kadang ada delman yang menggunakan dua ekor
kuda sebagai penariknya. Dan itu bukan sekedar agar lebih cepat dalam
mengendarainya melainkan agar lebih menarik seorang penumpang. Kalau kita ingin
mengendarai delman langsung aja kita mampir ke mallioboro, disana banyak delman
yang bisa kita naikin. Penumpangnya bukan hanya dari penduduk lokal saja,
melainkan bayak turis/wisatawan asing yang mengendarai alat transportasi
tradisional itu.
Utntuk masalah tarif disesuaikan dari jarak perjalanan atau
jauh dekatnya kita mengendarai delman tersebut. Dan kita tidak perlu merogoh
kantong kita dalam-dalam, karena uang ongkosnya sangat terjangkau. Untuk satu
kali putaran malioboro kita kita harus membayar kurang lebih 50.000, murah
kan??.
Dengan ongkos semurah itu kita bisa mendapatkan kenikmatan
yang luar biasa. Misalnya, kita bisa melihat ramenya jogja, kita bisa menikmati
ramahnya orang-orang jogja, dan kita juga bisa melihat bekas-bekas peninggalan
sejarah yang ada dikota jogja. Mungkin bagi orang-orang yang sudah pernah
menaiki alat trasportasi itu akan beranggapan bahwa tidak ada alat transportasi
lain yang senyaman naik delman/ andong. Meski mobil mewah sekalipun. Karena
alat transportasi tersebut tidak menggunakan mesin.
Nah, untuk yang mengendarai delam itu namanya pak “kusir”,
dia sangat mahir untuk memerintah kuda tersebut. Dan biasanya pak kusir
menggunakan cambuk (cethen) untuk memerintahkan kuda untuk berjalan. Untuk
menghentikan kuda pakusir harus menarik tali yang di ikatkan pada kepala dan
tubuh kuda tersebut, barulah kuda akan berhenti. Jika ingi belok kiri pak kusir
tinggal menarik tali yang disebelah kiri kepala kuda, sebaliknya jika ingin
belok kearah kanan pak kusir harus menarik tali pengikat yang ada disebelah
kanan kuda, sehingga kuda pun akan melaksanakan perintah dari pak kusir.
Diatas tadi saya tuliskan bahwa delman tidak menggunakan
bahan bakar seperti bensin atau solar, melainkan ada pengganti bahan bakar
tersebut yaitu rumput dan minum kuda, biasa dalam bahasa jawa disebut
“komboran”. Nah ini tugas yang agak berat dari pak kusir, dia harus mencarikan
rumput dan juga harus menyediakan minum kuda (komboran). Sebelum mulai
mengendarai delman tersebut, kuda harus diberi makan terlebih dahulu. Setelah
pemberian makan dan minum selesai kuda diatur dan diberi tali pengikat yang
dihubungkan pada delman, sehingga delman bisa ditarik oleh kuda. Pemberian
makan kuda tersebut biasanya tiga kali dalam satu hari, yaitu pagi, siang, dan
sore. Disaat pagi makan kuda diberikan dirumah, untuk siang harinya diberikan
ditempat mangkal para delman, dan sore harinya diberikan dirumah lagi.
Yaa, begitulah pekerjaan sebagai pengemudi delman. Dan semua
orang juga bisa melakukannya jika berlatih terlebih dahulu mestinya. O ya untuk
teman teman semua yang berwisata ke jogja jangan lupa naik delman atau andong,
karena akan nyesel jika gak naik alat trasportasi tradisional jogja yaitu
delman. Mungkin itu dulu artikel yang bisa saya buat tentang alat transportasi
tradisional jogja yang berupa delman. Di posting’an yang berikutnya saya akan
menuliskan alat transportasi “becak” dan itu juga tidak kalah menariknya.
0 comments:
Post a Comment